GUNUNG PRAU, (JAWA TENGAH)
Sudah masuk tahun 2020 aja nih, gak terasa 2019 udah lewat, banyak pengalaman saya dapatkan di tahun 2019, sekedar mau cerita jadi 2019 ini bisa jadi tahun penuh petualangan dimulai dari
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
GUNUNG PRAU, yap gunung ini terletak di jawa tengah tepatnya kabupaten wonosobo kecamatan dieng, kenapa prau ? gunung prau ini terkenal dengan keindahannya yang dimana gunung ini dekat dengan gunung sumbing. kami mendaki dengan teman teman berjumlah 10 orang, kami memulai perjalanan dari malang pukul 12.00 hari senin, jadi kebetulan di kampus saya apabila menjelang hari natal kami diliburkan selama 2 minggu kampus yang sangat multikultural hehehe.
jadi rute kami untuk sampai ke wonosobo itu dari malang - surabaya - semarang - wonosobo - dieng, sebenarnya ada bus malang - wonosobo akan tetapi karena kita semua mahasiswa yang dimana duit mahasiswa ini bisa dibilang suka hemat wkwkwk. jadi kami sampai surabaya itu pukul 15.00 lanjut sampai semarang itu pukul 23.00 sesampainya di semarang kita istirahat dulu di masjid dekat terminal.
melanjutkan perjalanan, kami dari pukul 05.00 sudah bersiap - siap untuk ke wonosobo,
setelah 1 jam menunggu kami tidak juga menemukan bus arah wonosobo. disaat itulah para calo menawari kita untuk menggunakan mobil dia, gilaa cuy 70 ribu perorgnya padahal menggunakan bus itu 30-40 ribu. kami di paksa sama calo itu, kami gak mau akhirnya teman - teman memutuskan untuk ke terminal mangkang, kami dapat info dari salah satu warga katanya ada bus untuk ke wonosobo, setelah berunding dan tanya" akhirnya kita memutuskan untuk ke terminal mangkang, kami ke terminal mangkang itu menggunakan trans semarang, jadi gini cuy semarang juga punya bus untuk di sekitaran kotanya sama seperti di jakarta dan yogyajarta. bonusnya menggunakan trans semarang iru nbisa liat lawang sewuu dan kota tua semarang pastinya MURAHHH.
akhirnya kami sampai juga di terminal mangkang setelah 30 menit melakukan perjalanan, sampai di terminal mangkang kami kagett di terminal itu gak ada kegiatan pada umumnya, semuaa kosong hanya ada angkot dan bus kecil yang dimana bus itu hanya melayani rute semarang - solo. setelah bertanya dengan supir bus ternyata di terminal mangkang ini tidak ada rute semarang - wonosobo, ahh sialannn, tidak beberapa lama kami di beritahu bahwa terminal semarang - wonosobo itu ada di terminal sukun, kami berunding kembali akhirnya kami ke terminal sukun dengan menggunakan angkot tepatnya pukul 09.00 kami tiba di terminal sukun, sesampainya disana kami menunggu dan benar bus arah wonosobo itu adaa kami sudah semangat lagii akan tetapi semangat kita meredup setelah kita tau bahwa kami ini sudah kena calo.
okee jadi gini calo itu menolpon supir bus semarang ke arah wonosobo jadi di saat kita menunggu bus, sekalinya kami ini adalah penumpang dari calo
saat kami mengetahui bahwa calo di semarang sangat barbar dan anjingg wkwkw, kami jalan beberapa ratus meter untuk menjauh dari terminal agar kami tidak bertemu calo. setelah menunggu 1 jam akhirnya bus yang kami tunggu tiba, setelah tawar menawar akhirnya kami dapatkan bus yang murah untuk ke wonosobo.
setelah 3 jam perjalanan akhirnya kami tiba di wonosobo, kami sudah banyak bertemu calo dan diwonosobo ini kami ngga mau lagi kena calo. setelah makan kami melanjutkan perjalanan yaitu ke dieng. menggunakan mobil bak akhirnya kami sampai dieng itu pukul 17.00 dan mau tidak mau kami mendaki track malam, setelah registrasi dan brifieng akhirnya kami memulai pendakian itu pukul 18.00
ini menjadi pendakian kedua saya track malam setelah panderman, gunung prau ini ketianggianya adalah 2556 MPDL dan terdapat 4 pos untuk pendakian ini dan terdapat mata air di pos 3, beberapa hari sebelumnya untuk mendaki gunung prau ini dilarang membawa botol palstik pendaki harus membawa jerigen untuk melakukan pendakian di gunung ini.
kami mendaki menggunakan jalur via wates, yang dimana via wates ini bisa dibilang jalur yang tidak begitu ramai dibandingkam jalur pathak banteng. tidak terasa 1 jam perjalanan kami tiba di pos 2 tidak terlalu lama istirahat kami melanjutkan perjalanan untuk ke pos 3, sesampainya di pos 3 kami istirahat sejenak melakukan isi ulang botol air minum, setelah itu melanjutkan pendakian untuk ke pos 4 yaitu camp area untuk pos 2 dan 3 dilarang untuk mendirikan tenda takutnya ada binatang buas dan lain - lain.
jam menunjukkan pukul 21.00 kami masih di pos 3 udara semakin dingin jalur selalu nanjak untuk sampai camp area, teman saya bernama adp kena hipotermia, adp ini sudah sering ikut saya untuk mendaki gunung dari gunung merbabu dan kawah ijen, adp memiliki penyaki asma pada tau ya kan apa itu asma, akan tetapi selama mendaki bareng saya dia itu kuat maka dari itu saya ajak dia untuk menndaki gunung prau.
jadi gini ceritanya adp ini sebenarnya kurang fit akan tetapi ia tetap memaksakan untuk ikut, di saat perjalanan menuju pos 4 adp ini kondisinya langsung menurun tiba tiba lemess akan tetapi masih memaksa untuk melanjutkan perjalanan, kami sudah beri tau bahwa puncak itu bukan segalanya yang segalanya itu kamu selamatttt. tetapi adp selalu bilang masih kuat, selang beberapa menit adp pingsann yang kami takutkan dia kena hipotermia.
sebagian teman kami itu sudah sampai camp area sebagian masih sama adp, yang berada di camp area kami suruh untuk memasang tenda dan masak air panass. tubuh adp semua dingin kami yang bersama adp bergegas bawa dia ke tenda dengan cepat, kami teriak minta bantuan dengan mas hamdan. mas hamdan ini bisa dibilang polisi gunung prau atau tim medis prau.
saat adp sudah masuk ke tenda para wanita bergegas mengganti baju adp dengan baju yang kering atau tidak lembab, sehabis itu adp di bungkus dengan sleaping bag, di beri fresh care agar tubuhnya menjadi hangat. akhir nya adp sadar dan langsung dibuatkan minuman panas dan makan. buat mas hamdan terima kasih banyak dan tumpangannya hehe
setelah adp sembuh teman saya ini kesurupan dan lucunya ia kesurupan sadar bahwa makanan buat dia itu kami makann, dalam hati saya apa bener orang kerasukan itu sadar bahwa makanannya yang kita makan itu sadar kayaknya itu hantu kelaparan hahahaha.
setelah semua keadannya menjadi baik akhirnya kami pun tertidur dengan pulass bangun pagii melihat pemandangan gunung sindoro dan sumbing, kami memasak dan makan setelah makan kami berkumpul dan menikmati pemandangan ini yang tidak akan kamu dapatkan di KOTA.
" disini saya banyak belajar tentang pendakian kali ini"
tidak perlu menonjolkan diri.
untuk mencari sebuah perhatian, akan ada waktunya untuk harus kelihatan,
disaat kamu kelihatan maka semua manusia akan terkejut dengan mu.
di setiap perjalanan itu pasti ada + dan -, tinggal bagaimana caranya kita menikmati suatu perjalanan yang tadinya itu - menjadi +,
terima kasih buat semuanya
terima kasih 2019 banyak memberika saya pengalaman yang luar biasa
terima kasih buat teman - teman gunung prau
2020 saya aka berpetualang ke SABANG, Ujungnya INDONESIA Barat .
SUMATERA AKU DATANG
Terminal Surabaya |
Terminal Mangkang |
Terminal ,Malang |
Terminal Wonosobo |
Saat Di Puncak |
Saat di Basecamp |
Perjalanan Kembali Ke Malang |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar