(Jambi) Menyusuri Sumatera

Mandi satu hari sekali, mandi keringat, panas matahari, kulit menjadi lebih hitam dan kaki kram. Itu semua menjadikan kawan seperjalan! Tapi dengan keadaan seperti itulah kami dicoba agar mampu untuk beradaptasi dengan segala keadaan.





Setelah tertidur pulas, supir truck mengintruksikan kami berdua naik ke dalam truck untuk melanjutkan perjalanan. Dengan menggunakan mobil truck kami melesat melewati kebun kelapa sawit hingga matahari terbenam kami masih dijalan.

Dede : feb kira" kita sampai Jambi besok pagi

Febri : iyaa de, kamu lapar kah de

Dede : iyaa eh semoga aja nnti stop

Febri : mudahan aja 

Malam makin panjang akhirnya truck yang kami tumpangi beristirahat demi kesehatan bersama.

Supir : bang saya tidur dulu 

Febri : iyaa bang, kami tidur diluar aja bang

Dede : iyaa bang, ayoo feb keluar

Kami berdua tidur diluar di sebuah warung yang kebetulan tutup, dengan alas seadanya kami pun tertidur dengan pulas

Tittt tittt titttt titt "bunyi klakson"

Febri : de bangun ayoo lanjut 

Dede : iyaa feb.

Febri : dari tadi co kita di klakson 

Truck jalan kembali dengan kecepatan tinggi, tidak terasa matahari mulai muncul dari tempat tidurnya SELAMAT DATANG DI KOTA JAMBI. akhirnya kami sampai juga di kota jambi. Tidak lama berselang truck yang kami tumpangi stop tepat di lampu merah dan pada saat itu waktunya kami bedua akan berpisah dengan truck ini

Supir : bang sampai sini aja abang mau ke. Kanan, ini sudah Jambi bang

Febri : de bangun bangun sampai 

Dede : iyaa feb



( Bang David) 

Sampai di jambi kami istirahat sejenak di supermarket. Disaat istirahat, kamiberdua berdiskusi perihal akan memutuskan untuk menginap satu hari di jambi atau melanjutkan perjalanan ke riau. Sempat adu mulut akhirnya memutuskan untuk jambi menjadi tempat yang kami lewati saja dan tidak menikmati kota jambi. 

Dede : ayoo sudah feb lanjut

Febri : ayoo

Kami kembali berjalan kaki sembari mencari tumpangan arah riau / Pekanbaru. Berjalan kaki 1/2 km sudah biasa bagi kami tidak terasa kami berjalan 4km. Kaki pun terasa lelah melihat warung dari kejauhan kami memutuskan beristirahat untuk sarapan.

Dede : feb kopi habis kah 

Febri : masih ada de 

Dede : yauda feb buat dulu, aku mau charger hp feb

Febri mengeluarkan peralatan memasak dari tas untuk membuat kopi.

Dede   : bang boleh numpang charger 

Abang : boleh bang

Dede    : makasih yah bang 

Sembari membuat ngopi kami juga tidak lupa memasak mie indomie. Mengobrol dengan warga sekitar menjadikan kesukaan kami selama di jalan.

Dede : feb warungnya mau tutup

Febri : iyaa de, tunggu warungnya tutup baru kita lanjut

Dede : iyaa feb

Krekk ( suara pintu tertutup ) kami pun berkemas untuk lanjutkan perjalanan ke riau. Disaat berkemas saya pribadi ada yang merasa kurang. Ingat dan mengingat akhirnya ketemu apa yang kurang yaitu hp.

Dede : feb hp ku ketinggalan 

Febri : hah dimana

Dede : kan aku charger di dalam warung

Febri : bodoknya dedee

Dede : wkwkwkw

Terpaksalah tidak jadi melanjutkan perjalanan dikarenakan hp ku ketinggalan dan kami pun menunggu yang punya warung kembali. Sembari menunggu aku mencari informasi kepada warga untuk menanyakan dimana rumah yang punya warung. Ternyata ia pergi ke pasar untuk membeli keperluan bukan pulang ke rumah. Alhamdulillah 

Dede : feb kita tunggu yah 

Febri : iyaa de

Sembari menunggu warga setempat menyambangi kami berdua dan menanyakan perihal perjalanan kami. Dengan jelas febri memberitahukan tujuan kami ke ujung Sumatera yaitu ( aceh). 

Warga : sudah makan mas 

Dede   : sudah bang 

Warga : gak usah bohong mas

Dede   : beneran mas makan mie tadi

Warga : saya juga pernah kayak mas di jalanan seperti ini, jangan pernah membohongi perut sendiri mas.

Mengeluarkan dompet dan memberikan sejumlah uang untuk membelikan kami makanan, kami pun berdua mencari warung untuk membeli makan sembari menunggu hp.  

Dede : feb itu ada warung 

Febri : iyaa de, situ aja sudah de

Dede : iyaaa feb 

Setelah makan kami kembali ke warung tersebut dan masih bertemu dengan warga yang tadi. Memberikan kami beberapa tips untuk mendapatkan truck dengan cepat. Tidak lama berselang yang punya warung datang. Akhirnya yang ditunggu muncul juga

Dede : feb ayoo sudah 

Febri : ayoo 

Kami tidak lupa untuk pamit dengan warga sekitar dan berterima kasih. 

Melakukan Perjalanan Dengan Backpacker itu, banyak sekali kejutan - kejutan yang kami dapatkan diperjalanan, bahkan sampai sesuatu yang tidak terduga akan menghampiri mu dan membuat sadar untuk lebih banyak bersyukur dan bersyukur.


Kembali berjalan tidak lama kemudian datang sebuah motor menghampiri kami dan dia menawarkan kami tumpangan akan tetapi kami sempat menolak dikarenakan bonceng 3 dan ternyata ia tetap mengajak walaupun bonceng 3 tanpa helm wkwkwk. Ia mengantarkan kami berdua lumayan jauh, sempat was-was dikarenakan gak pakai helm tapi apa boleh buat motor masih tetap melaju dengan kencang. Hingga sampai akhirnya memutuskan untuk turun di spbu? Kenapa spbu?  Karena kita belum mandi satu harian wkwkwk



( Selfie) 

Dede : sudah selesai kah feb

Febri : udah de

Dede : lanjutt gak nih 

Febri : lanjut de

Kembali berjalan kaki mencari tumpangan. truck demi truck kami tumpangi, panas dan hujan menjadi sahabat kami selama dijalan. Hingga tidak terasa kami sampai berada di kota terakhir perbatasan jambi dan riau. 

Waktu kami hanya sisa 1 minggu untuk sampai banda aceh membuat kami berdua sempa berdebat perihal target. 

Dede : feb yakin gak kita sampai aceh dalam 1 minggu

Febri : yakin de

Dede : kita loh belum sampai medan, riau Medan 450km feb

Febri : kalau ngga sampai aceh, target kita sampai medan aja

Dede : jangan gitu boy, kita ada project 

Febri : yauda kalau ngga sampai target untuk, gak usah kuliah dulu 1 minggu okee

Dede : okeee jadi sama" libur kan

Febri :  sippp

Kami pun bersemangat kembali dan yakin kami berdua sampai aceh, tidak terasa matahari pun bersemangat untuk terbenam di sebelah barat.

Supir : ayoo berangkat bang 

Dede : okeee bang, feb kompak dulu

Febri : okeee, de selfie dulu kita

Dede : okee biar tau anak ku nanti bahwa kita pernah menyusuri Sumatera 


Mobil pun berangkat dengan kecepatan tinggi dan akhirnya kami berdua masuk provinsi riau 
Tujuan selanjutnya ( Pekanbaru ) 


Btw Tgl 30 Mei Kemarin saya ulang tahun terima kasih buat ibu sudah melahirkan saya di dunia ini dan buat nenek terima kasih sudah merawat hingga besar dan tidak lupa saya ucapkan buat teman teman yang saat ini masih membaca bloh sederhana.


Petualangan masih panjang. 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar