SABANG (Menyusuri Sumatera)

Sampai sekarang sih kami berdua tidak menyangka bisa sampai kota banda aceh ini yang sangat jauh dari tempat kelahiran. 22 hari kami dijalan menyusuri kota - kota yang berada di pulau sumatera berkeliling dan mengitari jalanan menggunakan truck dan berjalan kaki. akhirnya sampai juga di kota tujuan Banda Aceh.

Banda Aceh terkenal dengan kopinya wajib nih

Aku bangun

"Feb ayoo bangun cobain kopi aceh"

"Dimana de "

"Dekat aja dari sini feb, jalan kaki aja"

kami pun bergegas dengan santai menggunakan sendal jepit yang sudah disiapkan oleh bang amirr, pokoknya bang amir kerenn wkwkw. jam menunjukkan pukul 10 pagi, saya pun bingung melihat kedai kopi ini masih ramai yang dimana di isi oleh para bapak - bapak hingga lansia.

"Feb masih ramai kedainya padahal udh jam 10"

"iyaa eh de"

"keknya sih pada nganggur semua yg ngopi ini feb"

"lain co, ini kebudayaan de kalau di aceh ini ngopi menjadi suatu kebutuhan bukan untuk gaya - gayaan"


"oalaa gitu toh"


kami pun masuk kedai itu tersebut dan memsan kopi susu favorit kedai ini, tidak perlu nunggu lama kopinya pun datang dan siap untuk di santappp

srttttt (bunyi seruput)

"feb ini lebih dari paten sih"

"jelasnya de"

"ayoo sekalian makan"

"ngga de, nnti perut ku sakit" febri menolak


FYI, febri selama di aceh mengurangi makannya sebab febri itu tidak cocok dengan rempah" makanan yang ada di aceh, setelah ngopi dan makan kami berdua kembali ke rumah bang amir, kami memutuskan buat istirahat 1 hari full di kamar sembari rebahan. tiba - tiba bang amir datang ke kamar kami berdua

"Kalian mau ikut abang gak?" bang amir tanya kepada kami

"ikut bang, ngga bang" jawab bersamaan dengan jawaban berbeda wkwkw

"yang benar yang mana nih"

"dikamar aja feb istirahat, lagian celana panjang ku masih basah feb"

"amann bang nnti kuberikan celana panjang ku" ujar bang amir

"ayoo feb siap" pakai sudah celana panjang mu,


ternyata kami berdua dibawah jalan" ke aceh barat menggunakan motor, kami lewati jalanan yang digunakan para anggota GAM beraksi pada waktu itu, mendengar secara langsung dari warga aceh tentang sejarah GAM membuat perjalanan ini tidak ada ruginya emang rugi difisik tapi ilmu yang didapatkan sepadan lah.

tidak terasa perjalanan 1 jam lebih akhirnya kami sampai di rumah teman bang amir, kami bermain ke empang  melihat perkembangan tambak udang teman bang amir tersebut. ternyata ada satu hal yang tidak kuketahui tentang febri yaitu dia sangat takut sama ikan hidup, pantes aja dia gak mau makan ikan ternyata takut sama ikan toh.

Tidak terasa hari sudah mulai sore waktunya kita pulang, diwaktu perjalanan kami melewati bukit - bukit tinggi yang ada di aceh barat ini. melewati bukit dan diberikan pemandangan yang indah membuat saya memberanikan diri untuk minta izin untuk menikmati dan berfoto untuk menjadi kenang - kenangan bersama banga mir.

"bang boleh stop dulu, mau foto - foto?"

"ooh bolehh bang, yauda kita cari spot yang bagus"

"okee bang"

setelah menemukan spot yang bagus buat foto kami istirahat sejenak untuk berfoto dan hasilnya.

(Salah satu spot foto)

(Selfie dulu bareng bang amir dan kawan bang amir)

(Anak Senja wkwk)

tidak terasa menikmatin senja dan berfoto, dikarenakan perjalanan cukup jauh kami memutuskan untuk pulang kembali ke rumah bang amir. dipertengahan jalan saya dijelaskan perihal tentang GAM pada waktu itu, pada tau kan GAM itu apa ? Gerakan Aceh Merdeka, atau GAM adalah sebuah organisasi separatis yang memiliki tujuan supaya Aceh lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Konflik antara pemerintah RI dan GAM yang diakibatkan perbedaan keinginan ini telah berlangsung sejak tahun 1976 dan menyebabkan jatuhnya hampir sekitar 15.000 jiwa. Gerakan ini juga dikenal dengan nama Aceh Sumatra National Liberation Front (ASNLF). Selebihnya banyak di google cari sendiri yah biar rajin memebaca wkwkw.
Sesampainya di rumah bang amir, saya langsung menayakan ke mba nuratul perihal Project FoodNotsBoom, Belum tau kan mba nuratul itu siapa. Dia ini lah yang bantu saya buat bisa tidur di rumah bang amir, Mba Nuratul ini merupakan kordinator utama  komunitas EarthHourAceh regional Banda Aceh kerenn kan seorang wanita jadi kordinator komunitas yang sudah mendunia.

Sebenarnya sesuai yang dijadwalkan Project FoodNotsBoom pada hari jum'at tanggal 21 februari 2020, dikarenakan hari yang kurang pas jadi diundur ke hari sabtu. kebetulan pada saat kami berdua main" ke rumah kawan bang amir itu hari rabu. wah ternyata ada dua hari kami berdua bisa explore aceh.

"Feb gimana besok kita ke sabang"

"eh, ayoo de. mumpung kita di aceh"

"ituu sudah gimana gas gak balik ke aceh hari jum'at"

"boleeh de, bolehh"

anjirrrrrrrrrr gilaaaaa pokoknya itu aja yang ada dibenak ku saat itu. gak nyangka bisa ke sabang,

"yauda feb, aku searching dulu bagusnya selama di sabang kemana aja"

"okee de, aku lipat pakaian dulu"

setelah menentukan kemana aja kami berdua mencari jadwal kapal untuk tujuan sabang.

FYI aja, aceh dan sabang itu beda pulau jadi buat teman - teman yang mau ke sabang nanti harus menggunakan kapal ferry sekitar 2 jam dari banda aceh ke sabang dan biasanya apabila keadaan gelombang besar maka kapal ferry tersebut tidak beroperasi sementara. mengingat lautan yang kami sebrangi itu ialah lautan bebas.

"De bangun - bangun"

"iyaa febb, jam berapa ini" masih ngantuk

"jam 8 de, kapal jam berapa berangkat"

"gak tau feb, yauda aku siap - siap dulu"

"cepat"

setelah bersiap - siap kami memutuskan hanya membawa satu tas yang berisi pakaian dan kompor. kami berangkat ke pelabuhan itu menggunakan busway yang ada di aceh. yang uniknya dari busway yang ada di aceh itu free alias gratis wah kami berdua sangat senang mendengar kata gratis wkwkw. setelah menunggu busway sekitar 30 menit kami langsung menuju pelabuhan Ulee Lheu. sesampainya disana kami langsung memesan tiket untuk tujuan sabang, jam 11 siang kapal kami berangkat, pada saat itu masih jam setengah 10 siang.

"feb ini masih lama eh"

"iyaa de< mau nunggu disini kah"

"kelamaan mending kita ke museum aceh gimana"

"loh ayoo gas aja mumpung gratis buswaynya"

"okee"


kami kembali menunggu busway tujuan museum tsunami aceh, busway pun datang kami bergegas siap-siap untuk explore museum tsunami aceh. tidak perlu lama untuk sampai museum aceh sebab kota banda aceh itu kecil. sesampai di museum aceh kami langsug bergegas masuk dengan membayar hanya 3 ribu rupiah kalian sudah bisa merasakan apa yang dirasakan pada tsunami 2004 lalu. didalam museum itu banyak sekali wawasan mengenai apa aja yang terjadi pada waktu itu dan ada salah satu ruangan yang dimana ruangan itu berisi nama - nama para korban aceh dan diruangan itu kita dapat berfoto dan masih banyak lainnya yang sangat penting untuk diketahui.










"eh de udh jam setengah 11"

"loh ayoo cepat keluar"

"iyaa iyaa"


kami bergegas dengan cepatt menunggu busway kali ini tidak datang dengan cepat. jam sudah menunjukkan pukul 11

"gimana ini feb"

"yauda de bukan rezeki"

"anjirr sayang cok kita udh di aceh"

"yauda dek mau diapain"


terlihat dari jauh busway yang mengarah ke pelabuhan Ulee Lheu mendekati kami, "ayoo feb" kami langusng naik, detik - detik menegangkan di dalam bus saya berdoa semoga aja sempat. sesmapainya di pelabuhan apa yang terjadi.

"feb keknya gak bisa kita ke sabang"

"bisa de, ayoo cepat"

"oiyaa masih bisa"

kami berdua larii tergesa- gesa ketakutannya ketinggalan kapal mengingat kapal ini hanya 2 kali berangkat dalam sehari, akhrinyaa kami masih bisa melihat daerah yang paling barat di indonesia yaitu SABANG.



(Bibir Ku Seksi Kan)



Selama Datang Di Kota Sabang.


wah rasanya haru bisa sampai Sabang yang tadinya tidak kepikiran buat ke sabang eh taunya malah bisa main - main ke sabang

ini semua bukan tujuan melainkan cuma bonus yang diberikan tuhan, bonus mu memang indah.

Setelah berpikir panjang mengingat perjalanan ke sabang sangat panjang akhirnya saya memutuskan untuk menjadi beberapa bagian.


FYI, Perjalanan Menyusuri Sumatera Semakin Dekat Dengan Edisi Makna PULANG. 















Tidak ada komentar:

Posting Komentar