PULANG. (Menyusuri Sumatera)

SEDERHANA.

Ketika Menyusuri Sumatera usai, saya sadar bahwa perjalanan ini sangat panjang untuk diceritakan hanya menjadi satu postingan, sebab disetiap provinsi kami memiliki banyak sekali kejutan - kejutan yang berbeda, saya paham tidak semua orang suka membaca, dan selaku pembuat karya, saya tentu ingin meraih lebih banyak pembaca,  maka dari itu saya membagi cerita ini ke provinsi demi provinsi hingga akhirnya sampai juga  pada titik akhir disebuah perjalanan.

Sangat menyenangkan bercerita di blog ini, bisa memiliki ruang untuk menceritakan semua perjalanan saya bersama kawan yang tidak asing lagi ialah febri. bukan hanya tentang perjalanan menyusuri sumatera melainkan petualangan yang saya lakukan pada tahun lalu yaitu backpacker ke Lombok pun saya tuangkan di blog ini.

Blog Sederhana ini bukan hanya cerita tentang keindahan yang ada di indonesia, melainkan juga tentang proses pembetukan diri saya dari yang remaja hingga menjadi seorang yang memilih untuk berpetualang.

Postingan kali ini memang di ciptakan untuk mengakhiri petualangan menyusuri sumatera, Tapi, saya harap, setelah mencapai akhir perjalanan Menyusuri Sumatera, pembaca dapat memulai petualangannya dan membuat cerita perjalannya sendiri. Karena indonesia selalu menjadi negeri yang indah, yang menunggu untuk diekxplorasi,diabadikan,kemudian diceritakan kembali.

Akhir kata, saya ucapkan "Terima Kasih" kepada teman - teman yang telah membantu saya di sepanjang perjalanan, juga kepada para pembaca yang sudah meluangkan waktu untuk turut merasakan suka - duka pengalaman saya dan febri Menyusuri Sumatera.


SELAMAT DATANG DI KOTA SABANG.

"Feb kita sewa motor aja yok"

"iyaa de sesuai rencana"

"okee"

kami tiba di pulau sabang itu sekitar jam 1 siang, setelah mencari penyewaan motor yang murah meriah. kami langsung tancap gas menuju Kota Sabang, tidak jauh dari pelabuhan hanya sekitar 30 menit kami menyusuri jalanan yang ada di sabang dengan menggunakan motor. sesampai di kota sabang kami mencari tempat untuk bersantai dan cerita - cerita. 

"feb sini aja keknya enak deh"

"iyaa de pas dekat laut'

"iyaa enak kan, kalau kamu mau tenggelam tinggal loncat aja"

"asuu ini, sombong betul mentang - mentang bisa berenang"

"makanya tinggal di kampung baru aja biar bisa berenang"

yap itulah biasa obrolan kami berdua saling menghina dan menghina tempat tinggal, padahal kita berdua ini tinggal di kota yang sama hanya berbeda kecamatan saja. terlepas dari itu, tiba - tiba febri mnyeletuk.

"de, kok bisa yah kita di sabang'

"aku aja bingung feb"

"ini yah de ? ujungnya indonesia bagian barat"

"iyaa, kek gak terasa feb kita sudah di sabang"

"iyaa de"

kami kembali berdua terdiam serentak merenngkan perjalanan ini, detik demi detik kami lewati tidak terasa matahari pun kembali ketempat tidurnya. melihat matahari kembali ke tempat tidurnya kami pun berfikiran juga kami berdua ini tidur dimana.

"Feb tidur dimana"

"gak tau de, bebas aja"

"penginapan ?"

"gak usah de"

"yauda, tadi aku liat masjid disekitaran sini gimana kita ke masjid aja"

"gasss"


kami langsung bergegas menuju masjid yang tadi kami lewati,udah biasa kami menumpang tidur hany ada satu yang belum kesampaian yaitu tidur di bandara. sesampainya di masjid

"feb cari marbotnya" ujar saya

"ituu de, ayoo datangin"

"pak izin menumpang boleh"

"kamu dari mana'

"kami dari jawa pak"

"ooh, ayoo ikut bapak"

kami pun megikuti bapak tersebut, ternyata bapak itu menginstruksikan kita untuk tidur di TPA masjid. dengan menggunakan syarat yaitu.

"kalian boleh tidur disini asalkan sholat subuh"

"ooh iyaa pak"

"awas gak bangun subuh"

setelah itu kami langsung tidur dikarenakan takut ketiduran, mengingat kami berdua ini memang cocok untuk masalah tidurr sama - sama sulit bangun. disela - sela kami sebelum tidur, kami merencanakan untuk kepulangan mau menggunakan Kapal / Pesawat. untuk pulang kami memutuskan menggunakan pesawat dari medan ke jakarta lalu lanjut ke malang menggunakan kereta perjalanan yang panjang.


"ayo de bangun, sholat dudlu"

"iyaa iyaa feb"


setelah sholat kami tidak langsung ke Tugu Titik Nol  melainkan menikmati kopi dan sarapan terlebih dahulu biar perut ini bisa diajak kompromi ketika explore kota sabang nanti. menikmati kopi ditengah riuhnya para pengunjung dan ngobrol seputar kehidupan membuat suasana kedai lebih hidup.

"feb cuaca mendung eh"

"iyaa de, gimana ini"

"ayoo de, gas aja sudah"

"ayoo sudah"


kami explore kota sabang menggunakan motor sewa yang tersedia di pelabuhan. murah kok cuma 75 ribu itu udah satu hari, sesuai rencana kami bahwa di sabang hanya satu hari saja. Tujuan utama kami di sabang pastinya sih Tugu Titik Nol Indonesia Bagian Barat. Pulau Sabang itu kecil dalam sehari cukup buat dikelilingi tetapi buat menikmati semua wisatanya tidak cukup untuk satu hari.

Motor melaju dengan kencang dengan mengandalkan google maps kami tiba di Titik Nol Indonesia Bagian Barat (SABANG). jujur aja kita berdua terharu bisa sampai disini.

Tujuan kita sebenarnya bukan Sabang hanya sampai Banda Aceh itu sudah cukup bagi kami berdua.

Semua Kita Anggap Ini Bonus, Bonus yang sudah kita lakukan selama 22 hari dijalan dibayar tuntas dengan keindahan Alamnya Sabang





(Bonus)


Btw tepat bulan ini febri berulang tahun pada tanggal 5 februari kemarin, senang sih bisa berpetualang bersama sodara ku ini

"boy maaf kado mu cuma ini aja gapapa kan"

"iyaa de, aku udh makasih mau bawa aku berpetualang"

"kan jadi sedih aku"

"gak usah nangis de" ujar febri

"sedih co, pokoknya nanti kalau aku nikah kamu harus datang"

"anjing mau nikah kah kamu de"

"feb, umur ku udh 21 dalam 1 dekade ini, diantara kita bakal ada yang nikah"

"iyaa juga sih, asli kalau nanti kamu punya anak de, kuinjak kepalanya"

"asuuu, gimana kita jodohin feb wkwkwk"

"malass de, muka anak mu jelek"

"meremehkan, bapaknya aja ganteng apalagi anaknya"






(Bonus)


Setelah menikmati kami mau berfoto buat kenang - kenangan di Tugu Titik Nol, kami bertemu dengan warga asing yang kebetulan dia juga lagi berpetualang mengelilingi asia. keren kan orangnya

"hey yo, where do you come from" ujar saya, gak urus dengan grammer yang penting ngobrol

"from rusia"

"Moskow"

"yes, are you live in sabang"

"no, I live in java, you know java"

"yes, jakarta,surabaya"

" no, i am backpacker with my friend febri
from malang city, you know malang city"

"yes i know bromo mountain, wow backpacker cool bro"

"yess"

Jujur aja dari dulu kalau ketemu warga asing, saya selalu bodoh amat terhadap grammer, yang penting komunikasi berjalan lancar dan nyambung menurut saya itu udah lebih dari cukup.

"bro do you have marijuana" bule

"no i dont have" ujar saya

"do you have marijuan" tanya balik

"yes, come with me"

"okee bro"

Kaget dong, tiba - tiba diajak giting,

"feb kamu mau ganja kah"

"mau de,"

"ayoo sudah kita ikutin itu bule"

Akhirnya kami mengikuti si bule, ternyata si bule ini memang udah lama di sabang dan dia selalu menikmati tumbuhan ini di tempat yang sama, rasa was - was kami berdua ada, tapi setan lebih unggul dari pada jin baik akhirnya kami menikmati tumbuhan yang terkenal ini. ditengah menikmati saya sadar bahwa kami berdua ini menggunakan motor takutnya, setelah menikmati tumbuhan ini lalu giting terus masuk ke jurang lalu meninggal (Sangat Mengerikan).

(Tidak Ada Ciptaan Tuhan Yang Sia Sia

"feb udah yok, soalnya kita bawa motor ini, bahaya"

"iyaa eh de, takutnya kita bedua giting de"

setelah menikmati tumbuhan yang terkenal dengan ciri khas baunya, kami selfie dulu dengan bule  sebagai bentuk kasih sayang wkwkw.


(Paten)


Setelah dari Titik Nol kita lanjut ke Pantai Iboh hanya sekitar 20 menit dari Titik Nol, melaju dengan kencang hingga sampai di pantai iboh kita terdiam sejenak. "Feb ini pantai kah atau surga dunia". gilaa cuy jernih banget airnya di pantai ini, jujur aja awalnya kami ke pantai iboh cuma mau nyantai dan foto - foto, sesampainya di pantai iboh semua rencana berubah setelah Pantai Iboh memanggil kami untuk berenang.

"feb aku mau berenang, kamu mau ikut kah"

"aku gak bisa berenang de"

"oiyaa lupa wkwkw, makanya tinggal di Kampung Baru"

"skipp"

berenang di Pantai Iboh menjadi kenangan manis wkwk, "ayoo sudah berenang feb", akhirnya dengan kupaksa febri mau berenang, walaupun dia berenangnya di air dangkal gapap yang penting basah wkwk. seasik berenang bareng febri nianta sih mau lajarin dia berenang eh taunya ada buaya kecil main - main dekat kaki febri wkwkw

"eh feb, ada buaya"

"asuu de mana"




(Tas Kesayangan) 




langsung serentak kami berdua lari wkwkwkw, sehabis itu kami berdua kapok mau kembali ke laut, setelah itu kami langsung bilas dan ganti baju. sehabis itu kami lanjut ke wisata goa sarang. setengah jam dari Pantai Iboh. sehabis dari Wisata Goa Sarang kami harus kembali ke Banda Aceh.





Sesampainya di Wisata Goa Sarang, dengan membayar karcis 10 ribu per/org. kami penasasran dengan Goa Sarang dengan membawa tas 60 liter membuat febri lelah wkwkw



(Cape Bos)
(mirip gak)


(Mirip Mbah Mokram Waktu Muda)


(mirip mbah norma)


"ayoo feb minum sebat dulu mati asap aku"

"iyaa de, ayo"

Menikmati keindahan alam ditemani sebatang rokok dan sebuah cerita membuat satu batang rokok ini sangat berarti. rokok seolah olah menjadi seperti barang yang sangat negatif untuk di konsumsi.
sering kali terjadi kepada perokok mendapatkan diskriminasi terhadap orang  yang bukan perokok. saya disini tidak menyalahkan para gak perokok akan tetapi disaat menegur para perokok itu alangkah baiknya menggunakan kata - kata yang tidak membuat orang sakit hati dan sebaliknya juga buat para perokok apabila lagi di tempat keramaian alangkah baiknya ditahan saja merokoknya
(walaupun berat)  atau mencari area smoking itu jauh lebih baik ketimbang beradu argumen hanya karena sebatang rokok, Bagi saya rokok itu di cipitakan bukan dijadikan bahan buat pertikaian melainkan karna ada rokok kita semua bisa bersatu di sebuah tempat.

jepret





(untung aja gak jatuh)

"ayoo feb ke pelabuhan, udah jam 1 siang" ujar saya

"iyaa de, ayoo sudah gerak"

setelah menikmati Goa Sarang, kami langsung tancap gas menuju pelabuhan . jarak dari Goa Sarang ke Pelabuhan Sabang sekitar 1 jam, pada saat itu jam menunjukkan pukul 1 siang berarti kita harus sampai di pelabuhan sebelum jam 2 mengingat kapal terakhir itu berangkat pukul 14.30. Jalanan di sabang tidak usah diragukan semua sudah beraspal tinggal kitanya aja yang hati - hati. tidak lama kemudian dari jauh terlihat kapal besar lagi besandar dan itu tandanya kapal belum berangkat (alhamdulilah). sampai di pelabuhan jam 2 siang.

"feb  kamu kembalikan motor aku ngantri tiket kapal"

"iyaa de"

"cepat feb ketemu di dekat loket"


saya berlari ke arah loket, terlihat puluhan orang sedang mengantri di depan loket untuk mendapatkan tiket tujuan Sabang - Banda Aceh, angin sangat kencang terlihat ombak besar membuat kapal bergoyang, wajar saja gelombang besar sebab kita berada di selat malaka.

Tiba - tiba loket ditutup

(KAPAL TIDAK JADI BERANGKAT SEBAB GELOMBANG BESAR)

"anjing, feb keknya kita bakal tidur di pelabuhan"

"kenapa de"

"loket ditutup boy"

"astagaa, gimana project kita"

"besok feb, kita ketemu dengan mba nuratul"

Stasiun,Terminal,Masjid,Spbu,Warung,Truck Dan Pelabuhan sudah kami tiduri.
hanya tinggal Bandara yang belum kami datangi.


banyak orang yang kecewa dengan kejadian ini, tapi mau diapain alam tidak ada yang bisa diprediksi ketika alam berkhendak manusia tidak bisa apa - apa. disaat seperti  ini orang - orang pada kembali ke penginapan mereka dan menyewa motor untuk tidur nyenyak di atas kasur, sedangkan kami beralaskan kardus diselimuti sleaping bag dan angin kencang menemani kita berdua.

disaat seperti aku teringat dengan sebuah lirik lagu dari nosstress yang judulnya Pegang Tangan ku.

Indah Itu Tak Selalu Ada

Senang Itu Sementara

Jika Senang Jangan Terlalu

Jika Sedih Jangan Terlalu.


Matahari bangun dari tempat tidurnya,kami dengan semangat bangun pagi  ditemani dua nasi bungkus dan teman baru anak vespa dari medan yang bisa dikatakan senasib akibat gelombang besar yang mengakibatkan terrdampar dipelabuhan. tidak terasa keberangkatan kapal pertama jam 11 siang  membuat waktu  lebih banyak buat explore kembali Banda Aceh.


Sesampainya di banda aceh, saya langsung menghubungi mba nuratul terkait project FOODNOTBOMBS, setelah janjian melanjutkan perkembangan FoodNotBombs ini kami sepakat untuk bertemu di kedai kopi yang bernama Arah Selatan, Kami langsung menuju arah selatan saat tiba di pelabuhan Banda Aceh, seperti biasa kami selalu menggunakan busway  yang disediakan oleh pemkot setempat dengan gratis.

"mas, mau kemana" Tanya supir busway

"ke tempat teman bang"

"saya jadi hafal muka kalian, sebab sering naik busway ini"

"hahaha, feb supirnya hafal muka kita " sambil tertawa

Provinsi Aceh merupakan daerah istimewa jadi buat teman - teman harus menghormati budaya dan adat yang ada di aceh, seperti saat di busway kita harus menjaga jarak dan tidak boleh duduk bersebelahan dengan yang bukan muhkrim, kecuali Lansia. dengan dijuluki Serambi Mekkah Banda Aceh memiliki peraturan islam yang sangat kental.

Sesasmpainya kami di Kedai Arah Selatan kami langsung mengobrol dengan mba nuratul dan kawan - kawan komunitas earthouraceh, setelah berunding dan mencari lokasi yang pas buat mengadakan kegiatan ini, Saya sangat senang banyak teman - teman yang ingin bergabung dengan project ini dan owner dari Kedai Arah Selatan pun membantu projcet ini dengan senang hati.

Disini saya tersentuh kapan yah, bisa buat project ini di kampung halaman saya sendiri.



(Diskusi Project FoodNotBombs)


FOOD NOT BOMBS

Dilaksanakan di salah satu pemukiman padat yang ada di Banda Aceh, Pada Tanggal 22 Februari.

Hari bersejarah bagi kami berdua pada tanggal 22 februari 2020, jujur saja saya dan febri sempat konflik akibat project ini dikarenakan berbeda pendapat, tapi hal seperti itu sudah biasa bagi kami berdua, konflik lalu berteman kembali itu merupakan hal yang wajar. yang tidak wajar adalah ketika berbeda pendapat lalu kalian jauhi atau kalian paksa untuk menjadi satu pemikiran.

Pukul 15.00 wib.

"feb, siap - siap"

"tapi de, kita gak motor untuk ke lokasi"

"amann itu,, yg penting siap - siap aja dulu"

setelah kami siap tiba - tiba bang amir datang menghampiri kami berdua lalu dia berkata, "ini kunci motor pakai saja dulu ini hari terakhir kalian di aceh", "wah iyaa bang", masih ingatkan dengan bang amir yang berkeliling indonesia dengan menggunakan motor.

1 2 3 4

MARI BERANGKAT.

kami menggunakan motor bang amir menuju lokasi, menggunakan motor yang dia bawa keliling indonesia memiliki sensasi lebih dari yang lain hehe, Project FoodNotsBombs ini memiliki konsep edukasi tentang sampah plastik yang sangat berbahaya bagi bumi tercinta. dibantu oleh teman - teman EarthHourAceh, Project dimulai dengan berbagi ilmu sedikit terkait pemanfaatan sampah plastik yang dipandu oleh mba nuratul dan di dokumentasikan oleh teman - teman yang lain.

Project ini di hadiri 80 anak - anak yang bisa dikatakan kurang beruntung dibanding dengan anak - anak yang lain. di balik itu saya salut mereka tetap bersekolah meski dengan keadaan seperti itu dan hebatnya lagi anak - anak itu masih mempunyai mimpi.

 Buatlah mimpi itu yang berawal dari khayalan belaka hingga menjadi kenyataan yang mutlak.



(Siap Jadi Bapak - Bapak)


Pada Hakikatnya Manusia Itu Bekerja Untuk Apa Selain Untuk Makan, lantas apa yang kamu kejar sampai lupa bahwa tubuh mu ini perlu istirahat juga, ya kalau emang rezeki pada hari itu, segitu saja. yaudah jangan dikejar terus, uang tak akan kemana jika emang rezeki yakan di transfer juga. tanpa sadar pun kita mengejar uang bagaikan satwa langka, seakan perlu banyak seperti dewa siwa padahal manusia hanya bertangan dua.


(Terima Kasih Banyak)


(Sampai Bertemu Kembali)





(Terima Kasih Banyak)





KEBAHAGIAAN AKAN  MENJADI NYATA 
KETIKA KEBAHAGIAAN ITU KITA BAGI.





Sampai Jumpa Di Project FoodNotBombs Selanjutnya.



PULANG.

tiada kisah cinta yang tak berbubuh noktah
tiada pesta yang tanpa bubar
tiada pertemuan yang tanpa perpisahan
tiada perjalanan yang tanpa pulang - Titik Nol (Agustinus Wibowo)




Sesampainya di rumah bang amir kami kembalikan motor terlebih dahulu dan izin pamit. Lega rasanya setelah project FoodNotBombs ini selesai dan selesai juga perjalanan kami Menyusuri Sumatera.

"Feb ayoo packing"

"ayoo, de"

kami memang sudah merencanakan untuk kepulangan kami tanggal berapa dan menggunakan apa. kita sudah buat plan bahwa setelah selesai project FoodNotBombs kami besoknya harus kembali ke medan. Kenapa ke medan.

Jadi gini saya mempunyai teman di instagram dan dia menawarkan saya diskon tiket pesawat 50% buat penerbangan domestik, senang dong dengarnya. yang awalnya kami mau naik kapal eh malah dapat rezeki ada diskon pesawat 50%. saat itu kami langsung memesan tiket pulang dengan rute Medan - Jakarta dan dilanjutkan Kereta Api Jakarta - Malang rencana yang sangat bagus bukan.

Setelah Packing selesai kami sudah siap untuk besok kembali ke medan dengan  target 2 hari dijalan.


(Pulang)
"Feb bangun - bangun"

"iyaa de"

"ayoo gerakk udah jam 6 ini, belum makan dan lain lain"

"iyaa sudah ayoo"

gak terasa sudah 6 hari di Banda Aceh , waktunya pulang sedih sih pasti tapi yah mau diapain, sudah waktunya kami berdua kembali ke rumah masing - masing dan melanjutkan kehidupan.

"ayoo aku udah siap"

"ayoo sudah"

diawali dengan minum kopi saat pertama kali sampai di Banda Aceh dan ditutup juga dengan Kopi saat mau meninggalkan Banda Aceh.

SAMPAI JUMPA BANDA ACEH.


(Foto Terakhir Sebelum Meninggalkan Banda Aceh)



Setelah itu kami lanjut berjalan mencari tumpangan demi tumpngan hingga mendapatkan tumpangan yang kebetulan satu arah dengan kami akan tetapi tidak sampai medan.

(Terima Kasih)



disaat mobil stop kami semua tertidur hingga dibangunin dengan bapak supirnya hehe, maklum udah 6 hari tidak mencari tumpangan wkwkwk.

"feb ada truck"

angkat jempol kembali jadi rutinitas kami untuk kembali ke medan, dengan sekali jempol kami mendapatkan tumpangan berupa truck dan langsung menuju medan. Alhamdulilah rezeki nomplok tidak cape" akhirnya kami berdua sudah pasti sampai medan. di perjalanan seperti biasa kami selalu mengobrol banyak hal tentang perjalanan. bangun tidur rokok menjadi rutinitas kami selama di dalam truck tidak terasa jam 10 malam kami sudah berada di lhoksumawe, insyallah besok siang kami sudah sampai daerah medan. 

Jam 3 subuh mobil istirahat di rest area untuk dinginkan ban, sebab manusia butuh istirahat. baru serasa tutup mata eh taunya disuruh bangun karena lanjut berjalan, seperti biasa febri lanjut tidur di truck.  sudah 20 jam kami dijalan duduk didepan bareng supir truck terasa juga yah pantat mulai tempos wkwkwkw, sudah tempos lebih dari tempos sudah ini, malah febri tidur terus kerjaanya. yauda aku jadinya ikut tidurr juga


Matahari sudah terang kami masih berada di truck sesuai jadwal besok kami berangkat dari medan ke jakarta jam 7 malam, rasa haru untuk meninggalkan sumatera mulai hadir dibenak kita masing - masing. kaki mulai pegal pantat mulai cape semua terasa , tapi mau diapa karna kita juga numpang yah beginilah adanya, jam 12 siang kami sudah memasuki Provinsi Sumatera Selatan, akhirnya setelah 28 jam berkutat di dalam truck Sampai Jumpa Aceh, memasuki wilayah binjai itu tandanya akan berpisah dengan abang truck,

Selama 28 jam didalam truck kami mengisi kegiatan dengan bernyanyi, bercerita hingga pada titik kita harus berpisah dengan truck yang membawa kami dari Banda Aceh hingga Binjai. perjalanan yang seruu tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak dan sebagai bentuk kenang - kenangan berselfie

(Kenangan manis)
Sesampai di binjai tujuan kami lanjut ke kota medan, dengan menggunakan kereta api. setelah melihat jadwal kereta api kami langsung bergegas jalan mengarah ke stasiun binjai dengan penuh ketakutan ketinggalan kereta api, kami berlari menuju stasiun. jam 16.00  kereta api Binjai - Medan berangkat, kami tiba di stasiun pukul 16.02. Byee Byee

"jadi gimana feb"

"yauda ayoo sebat dulu kita"

"ayoo" 

"coba liat feb liat jadwal kereta api"

"ada de jam 5" 

"yauda feb, pesan sudah tiketnya"

"okee de"


Setelah memesan tiket, pastinya kami ngopi dulu sebelum balik ke medan, senang rasanya bisa balik ke medan ketemu teman - teman dari medan yang gokil dan gilaa wkwkw. 

Jam menunjukkan pukul 17.00 itu tandanya kita harus berangkat, sampai jumpa  binjai, kereta melaju dengan pesat hanya butuh waktu 30 menit saja kita sudah sampai di Kota Medan

"feb enaknya ini kita nongkrong dulu yok"

"ayoo de"

"kapan ke rumahnya madan" tanya febri

"nyantai aja dulu disini, gampang aja itu"


Kami nyantai disebuah lapangan, seperti lapangan merdeka yang ada di bpn. membeli minum dan duduk ditengah - tengah lapangan sambil bercerita perjalanan ini, yang pada akhrinya menemukan sebuah makna.

"gak terasa yah feb, bentar lagi kita berpisah"

"iyaa de"

"sedih eh boy, yah inilah ujung perjalanan feb, PULANG"

Menikmati kota medan kali ini beda dengan sebelumnya, malam ini menjadi terakhir kali kami berada di medan dan besoknya kita menuju malang. Setelah menikmati kota medan kami menuju rumah bang madan dengan menggunakan becak motor. Sesampainya di rumah bang madan, kami berbilas dan bersiap tidurr untuk perjalanan besok.

"Bang dede bangun"

"kenapa bang"

"ini bang saya mau sekolah, boleh foto"

"ayoo boleh, feb bangun, bangun"

"kenapa de"

"bang madan mau sekolah, ini terakhri kali kita bertemu dia lagi"

"ooh ayoo ayoo"

(Baru bangun wkwk)

sehabis selfie kami tidur lagi wkwkw, dasar tamu gak punya ahlak. bangun sekitar jam 8 kami harus lebih dahulu meninggalkan rumah bang madan, sebab jarak bandara dari rumah bang madan bisa dibilang jauh.

Setelah bersiap - siap kami pamit kepada orang tua madan, kami kembali ke stasiun medan menggunakan angkot. sesampainya di stasiun kami melihat jadwal kereta api tujuan bandara. ternayata untuk jam 7  malam masih tersedia,. dikarenakan masih jam 12 siang kami menyempatkan untuk berkeliling kota medan jalan - jalan di sekitaran chinese town dan ke museum kerajaan yang ada di kota medan ini.


(Chinese Town)

(The King Of Empire)

Sehabis explore kota medan kami kembali lagi ke stasiun, melanjutkan perjalanan kepulangan kami berdua. masih ingat kan saya pulang menggunakan pesawat dengan mendapatkan diskon potongan 50%  buat tiket seluruh penerbangan domestik. kami berdua kena tipu.

Saya dan febri sepakat untuk menceritakan ini tetapi tidak menyebutkan namanya.

Jadi gini ceritanya saya punya teman seorang wanita kebetulan saya pernah ada dalam project bersama dia. teman saya ini kuliah di madiun sedangkan saya di malang, jadi pernah bertemu di acara valounter. tiba - tiba dia dm saya dan mengatakan bahwa ada lion air lagi ada promo. kami berdua senang kan yg awalnya naik kapal eh taunya ada promo pesawat. yauda akhirnya kami memesan tiket tujuan Medan dan Jakarta Terus dilanjut Surabaya - Balikpapan. melihat jam sudah menunjukkan pukul 18.00 kami terus menghubungi teman saya terkait kode booking pesawat, hingga pukul 19.00 kami belum juga mendapatkan kode booking

"Feb kayaknya kita bakal menginap lagi semalam di medan"

"astagaa iyakah de"

"iyaa eh"

Mendapatkan pesan dari teman saya, emg benar ternyata kami ditipu dengan alih - alih perubahan tanggal penerbangan. rasa kesal pasti ada tapi mau diapai.

"Feb gini aja mending kita kebandara malam ini, besok pagi kita pesan tiket"

"tidur dimana"

"tidur sana aja feb, boleh itu"

akhirnya kami ke bandara malam itu juga, ah sialann, mungkin aja dia butuh duit kali yah jadi dia menipu kami berdua. ya sudahlah toh rezeki juga sudah ada yang atur kita berdua yakin rezeki bakal datang mungkin bukan ke kami berdua tetapi kepada orang tua kami.

Sesampainya di bandara kami langsung tidur, ah yauda lah mending tidur.

Lengkap sudah akhirnya kami tidur juga di bandara yang awalnya ngga kita duga ternyata menjadi kenyataan sama juga seperti ditipu wkwkwkw.

Bangun pagi kami langsung pergi ke costumer service lion dan memesan tiket tujuan jakarta, dikarenakan tidak ada keberangkatan siang hari terpaksa lah kami berdua bertahan lagi di bandara medan sampai malam, sebab pesawat kami berangkat jam 7 malam. 7 jam menunggu keberangkatan, kegiatan selama di bandara iala tidur, makan dan tidur kembali hingga jam menunjukkan pukul 6 sore itu tandanya kami harus siap meninggalkan pulau sumatera. TERIMA KASIH SUMATERA

Petualangan adalah guru terbesar dalam hidup, sebab ia mengajarkan ku untuk berjalan menghadapi ketidaktahuan, hingga aku berani melepas diri dan mencari makna hidup. Dan kini aku mengertri, bahwa hidup adalah perjalanan panjang yang tak akan kita ketahui kemana arah kita dibawanya. Nikmati suka dan dukanya. lalu ambil hikmahnya.

Sesampainya di Bandara Soekarno - Hatta kami  langsunng menghubungi kawan sewaktu sekolah. yaitu aldim dan alfa. yap mereka ini adalah teman kami berdua sewaktu sekolah di SMA Negeri 8, disaat sampai bandara terlihat dari jauh mereka datang dan menjemput kami. dijakarta kami tidur di salah satu kost yang udah disediakan aldim, kebetulan mereka ini lagi stay di jakarta. kami anggap ini adalah sebuah reuni kecil - kecilan dan pastinya tidak lupa  kami untuk berfoto sebagai kenang - kenangan

(Alfa,Febri,Dede dan Aldim)

Setelah itu kami mengobrol panjang, gak terasa sudah tengah malam kami putuskan buat tidur lebih dulu mengingat kami masih ada perjalanan panjang menuju kota malang menggunakan kereta api.

Bangun jam 7 pagi kami langsung bergegas prepare menuju stasiun pasar senen mengingat jam 9 kereta api kami berangkat, melihat keadaan jakarta yang sangat macet yang kami takutkan adalah ketinggalan kereta. jam menujukkan pukul 8 pagi kami langsung mencari angkot untuk ke terminal kalijati, sesampai di terminal kalijati, kami langsung mencari busway tujuan pasar senen.di saat di dalam busway kami berdoa agar tidak kena macet di sepanjang perjalanan, jam menujukkan setengah 9 perjalanan masih lumayan jauh hingga jam 9 kami belum juga sampai, jam 9 lewat 10 menit kami sampai di stasiun pasar senen, kami langsung berlari membagi jobdesk saya lari ke staisun untuk mencetak tiket dan febri mencari bekal buat di perjalanan nanti mengingat 16 jam di kereta. kurang 3 menit kereta mau jalan febri tak kunjung datang, terlihat dari jauh febri berlari sambil membawa bungkusan dan kurang lebih 1 menit kami berdua hampir ketinggalan kereta api.

Bukan hanya kopi dari aceh,gelang dan foto - foto yang memnuhi hp kami berdua, tapi pemahaman baru yang memenuhi hati dan kepala, jika pada waktu itu saya tidak memberanikan diri untuk berpetualang.mungkin saya tidak akan pernah tau bahwa di indonesia ada banyak orang - orang baik, orang - orang yang bersedia membantu seseorang yang tidak pernah mereka kenal sebelumnya, guna meneruskan langkah. mereka tak pernah mengharapkan imbalan uang, hanya berharap dibayar dengan hangatnya persahabatan dan cerita tentang sudut - sudut nusantara yang tidak tahu kapan bisa mereka lihat secara nyata.

Kali ini saya melihat negeri ini bukan dari sebuah kemacetan atau hiruk - pikuknya manusia. dan rasa sakit hati ku bukan lagi timbul karena dikhianati kekasih atau sebagainya. rasa sakit hatiku ini bisa timbul dikarenakan ketidakadilan yang dialami rakyat, ikatan sesama manusia untuk ku bukan lagi tentang untung dan rugi melainkan tentang saling berbagi dan tolong menolong.


Kereta api membawaku  pergi meninggalkan stasiun pasar senen,Malang, kami kembali, tiba - tiba saya terpikirkan kejutan - kejutan yang kami dapatkan ini bagaikan mimpi indah yang sangat panjang, dan pada akhirnya mimpi yang indah ini berakhir. Kini saatnya kami kembali ke  kehidupan masing - masing dan kembali menyusun hidup.

tidak terasa 16 jam perjalanan akhirnya kami sampai malang,Kereta menurunkan kami di Stasiun Kota Baru Malang, hujan menyambut kedatangan kami, Selamat Datang. segera ku telpon teman saya yang bernama mas jo dan gilang untuk membawa kami pergi dan menyusuri jalan raya

Malang masih seperti yang sama hawa dinginnya membuat kami kedinginan,Tidak sengaja kupandangi kaca spion motor, telah banyak yang berubah, Kulit ku kini menjadi kasar, rambut panjang makin panjang gak karuan, tubuh kurusku kini semakin kurus, secara keseluruhan, wujudku sudah tidak karuan dan jerawat tambah banyak . Aku pandangi febri, ternyata bukan aku saja, febri ikutan tidak karuan. Aku tertawa sendiri. Perawakan ku memang banyak berubah, tapi pemikiran ku dan febri tentang indonesia banyak berubah. Saya pikir semua itu sepadan dengan apa yang kami dapatkan.

Sesampainya di kontrakan kami saling menatap, "pulang boy" aku tertawa, usai sudah perjalanan panjang Menyusuri Sumatera.

Saya pernah kehilangan makna "Keluarga"  sekarang, aku tahu bahwa keluarga adalah tempat kita pulang dan tempat menaruh hati, saya anak broken home itu yang membuat saya menjadi bodo amat terhadap keluarga, bagi saya keluarga itu gak harus ada ikatan darah, kalau sudah merasakan susah senang bareng dalam berbagai permasalahan hidup itu menurut saya kamu sudah keluarga saya.

Ikuti Hati Mu, ia tak akan membawa kita ke tempat yang salah. Dan dalam setiap perjalanan ku, hati ku selalu kutinggalkan di sebelah nenek, sebab nenek ku lah yang rawat saya sampai besar seperti ini, Agar nenek tahu, bahwa cucunya ini pergi berpetualang untuk pulang ke rumah.



(Berpisah DI Bandara Juanda Surabaya)

(Berpisah Di Bandara Juanda Surabaya)





TERIMA KASIH

Terima Kasih kepada sang pencipta yang telah membuat semua ini terjadi.

Terima Kasih kepada Nenek Hj. Norma yang telah merawat saya.

Terima Kasih kepada  Ibu Siti Raodah Tul Jannah yang telah melahirkan anak sulungnya ke dunia ini

Terima Kasih kepada Bapak Baharuddin yang mengajarkan saya untuk berani ambil resiko didalam segala hal.

Terima Kasih kepada Tante - Tante saya yang sudah membantu nenek untuk merawat saya dari kecil, Komariah,Wildana dan Naima.

Terima Kasih kepada sahabat yang telah menolong saya dan febri ketika menyusuri Sumatera; Bang Pance, Bang Jon, Wahyu, Mas Pengek, Mas galih, Mapala Fakultas Teknik Unila, Bang Madan, Bang Hamzah, Bang chandra, Bang Ola, Kak Ade, Bang Diki, Bang rio, Bang Amir, Bang Fadli, Mba Nuratul Iza, Mba Ayu,Mba Tata, EarthHourAceh. Mohon maaf, nama kalian tidak bisa sepenuhnya hadir di Blog Sederhana ini yang serba keretbatasan. Tapi, kalian selalu ada dalam ingatan saya dan febri.

Terima Kasih kepada Bapak - Bapak supir truck sebab tanpa bapak saya dan febri mungkin tidak bisa sampai aceh.

Terima kasih kepada Soe Hok Gie Dan Fiersa Besari karna kalian lah saya memberanikan diri untuk melihat indonesia yang nyata, bukan dari televisi mauapun youtube.

Terima Kasih kepada rekan - rekan  berdialog, yang membuat saya berani keluar dari zona nyaman; Mas Ahmad, Mas Sandy, Mas jo, Mas Rozi, Mas Richel, Mas Fajri, Mas Fitrah.

Terima Kasih Kepada Febri Dwi Prasetyo sudah mau ikut berpetualang.

Terima Kasih kepada seseorang yang telah menjadi rumah untuk segala keluh kesah selama Menyusuri Sumatera Mentari Ayu Dewanti.

Terima Kasih kepada Kawan - kawan yang mengagumkan diluar sana yang telah mendukung project  FoodNotBombs

Terima Kasih kepada teman - teman yang mengagumkan diluar sana yang telah menduku pergerakan saya selama ini, baik dengan pujian maupun makian. Nama kalian tidak tertulis disini, tetapi selalu ada di hati saya.
Sekian Dan Terima Kasih.


Petualangant tidak berhenti di Sumatera saja masih ada daerah - daerah yang ingin kami kunjungi entah dalam Negeri maupun Luar Negeri

Tertanda 

Deliar Noor Dan Febri Dwi Prasetyo





Tidak ada komentar:

Posting Komentar