(Banda Aceh) Menyusuri Sumatera
"Larii feb larii"
Kami berlari dengan kencang meninggalkan jauh orang gila tersebut dan melihat sebuah warung dari kejauhan itu tujuan kami. Sesampainya di warung
"bang tolong bang" Febri teriak
"kenapa bang"
"kami dikejar orang gila bang"
Nampak dari kejauhan orang gila itu berjalan dengan santai ditengah gelapnya jalanan. Kami memutuskan untuk istirahat sejenak diwarung yang kami singgahi.
"de sepatu mu mana" febri bertanya dengan bingung
"kulepas feb, biar kencang lari ku"
"hahaha ngapain bodok kan ada atm di sepatu mu" febri tertawa
"oiyaa bangsat aku lupa, namanya panik feb"
"ayoo de kita cari"
Orang gila tersebut mendatangi kami berdua di warung dengan membawa sepatu saya sebelah kiri saja
"feb ambilin sepatu ku yah" ujar saya
"Mba minta sepatunya" febri
Tanpa ngomong apapun orang gila itu memberikan sepatu yang dia pegang, "feb ayoo cari sepatu ku". Kami kembali dijalan dengan menggunakan penerangan flashlight akhirnya sepatu yang kami cari ketemu beserta atmnya.
Sekedar Informasi.
(Jadi selama menyusuri Sumatera kami berdua sudah berdiskusi panjang untuk keselamatan, dengan itu kami berdua menaruh atm di sepatu masing-masing).
kembali ke warung melihat orang gila itu belum juga meninggalkan kami berdua. "bang masjid dekat sini ada gak" febri bertanya. (Ada bang tapi jauh) ujar abang yang punya warung. Kami berdua sempat dapat informasi bahwa ada kodam tentara yang letaknya tidak jauh dari warung ini.
Setelah berdiskusi dengan panjang kami berdua memutuskan untuk ke kodam tentara untuk istirahat dan melanjutkan perjalanan esok hari. Asik mengobrol hingga lupa ternyata orang gila itu masih berada di warung yang jadi tempat istirahat,
"feb kita lanjut jalan tunggu orang gila ini jalan juga gimana".
"boleh de"
Tidak berselang lama orang gila itu jalan kembali ntah kemana arahnya kami tidak lihat juga dengan hal itu perjalanan kami dilanjutkan. Kami berjalan di malam hari ditemani suara jangkrik dan lampu flash hp yang jadi penerangan selama dijalan menuju kodam tentara, sesampainya di kodam
"pak mau izin boleh numpang istirahat"
"kalian dari mana" tentara
"kami dari jawa bang, tujuan kami banda aceh"
"ngapain di banda aceh"
Setelah menjelaskan tujuan kami berdua di aceh, tentara tersebut dengan baik memberikan kami tempat istirahat walaupun sederhana tapi bagi kami berdua kapan lagi ya kan tidur di jaga oleh bapak - bapak tentara wkwkwk.
"kalian sudah makan" tentara bertanya
"belum pak"
"kalian mau makan apa"
"sembarang aja pak"
"Rezeki ini feb"ujar saya, setelah berlari dikejar orang gila kali ini dikasih makan sama tentara dan tempat tidurr alangkah nikmatnya malam ini. Setelah makan kami ngantuk dan akhrinya kami pun tertidur.
Besok harinya..
Jam menunjukkan pukul 6 pagi seperti biasa alarm membangunkan kami berdua itu tandanya kami harus melanjutkan perjalanan. Seperti biasa membuat kopi dan merokok menjadi kebiasaan yang wajib sebelum berjalan. Target untuk hari ini adalah sama seperti sebelumnya kota banda aceh dan masjid Baiturrahman.
"Sudah siap kah de"
"loh ayoo gas banda aceh kami datang"
Setelah Berpamitan dengan bapak tentara kami melanjutkan perjalanan. Desa demi desa kami lewati hingga tidak terasa sudah 1 jam kami berjalan belum juga mendapatkan tumpangan membuat kami laparr.
"feb kamu gak lapar kah"
"ayoo de makan, itu ada warung"
Kami pun berdua memutuskan untuk makan, mengingat kita butuh makan kalau gak makan matiii.
"gimana feb makanannya masuk gak di perut mu".
"Paksa aja sih de dari pada lapar"
Sesudah makan kami lanjut berjalan Mencari tumpangan beberapa truck dan mobil pribadi tidak ada yang mau mengangkut kami, sudah 2 jam kami berjalan naik turun gunung hingga sampai ditiik wah keren juga feb pemandangnnya.
"de ada mobil, angkat jempol"
entah jempol ini sudah ratus kali kami mengacungkan jempol kepada para supir truck maupun mobil pribadi lintas Sumatera. Hingga akhirnya kami berdua mendapatkan tumpangan mobil pick up menuju kota banda aceh.
"Ayoo feb larii" dengan semangat kami berlari dan tanpa bertanya kami pun yakin bahwa mobil ini akan sampai kota Banda aceh. Dijalan kami melihat pemandangan bukit barisan yang dimana bukit ini sangat panjang dari provinsi lampung hingga sampai banda aceh dan tidak lupa saat mobil yang kami tumpangi menuju banda aceh menolak untuk tidur hanya ingin melihat pemandangan gunung dan bukit yang ada di provinsi aceh.
Selamat Datang Di Kota Banda Aceh
Akhrinya, dalam hati saya pribadi masih tidak menyangka bisa sampai sinii. ujung barat pulau sumatera. Mobil yg kami tumpangi stop dan parkir di sebuah kedai yang berada di tengah kota banda aceh.
"ayoo turun kita ngopi dulu" abang supir
"ayoo feb gesitt"
Kami berdua memasuki kedai kopi dan langsung memesan kopi khas aceh yaitu Kopi Gayo. Berbincang - bincang dengan abang supir yang ternyata ia berkerja di perusahaan batu bara yang ada di kota banda aceh ini
"kalian berdua mau ke mana di banda"
"masjid Baiturrahman bang"
"ooh rencana kalian kesini ngapain kerja?"
"ngga bang kami bukan mau kerja"
Febri menjelaskan apa tujuan kami ke aceh selain berjalan tentunya ada kegiatan sosial yang kami bawa untuk anak - anak banda aceh, terlepas dari itu sekadar informasi. jadi sebagian besar Pemasukan dari kota banda aceh ini ialah tambang batu bara yang melimpah dan pastinya tempat pariwisata yang ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara maupun lokal.
selesai ngopi kami masih menumpang, dikarenakan mobil ini tidak mengarah ke masjid terpaksalah kami berpisah di sebuah bank swasta jadinya kami harus jalan kaki menuju masjid Baiturrahman sekitar 2-3km untuk sampai tujuan kami berdua. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih banyak dan seperti biasa membuat kenang"an dengan selfie.
Setelah berpisah kami berjalan menuju masjid, terlihat dari Kejauhan dengan megah kubah masjid Baiturrahman berdiri kokoh ditengah - tengah kota banda aceh.
Disaat menuju Baiturrahman kami di buat dilema oleh jalanan. Arah lurus mengarah masjid dan arah kanan menuju sejarah masjid Baiturrahman dan sejarah rumah adat aceh. Kami berdua memutuskan untuk melihat dan membaca sejarah terlebih dahulu sebelum menuju masjid.
Sama dengan halnya disaat kita ingin komentar tentang apaun. Wajib mengetahui apa yang sebelum ingin kita komentarin dan harus melihat dari sudut pandang manapun setelah itu baru menyimpulkan bahwa komentar kita ini emang layak untuk di dengarkan atau dijadikan ladang diskusi.
Memasuki sejarah masjid Baiturrahman dan rumah aceh kami diberikan banyak sekali tentang informasi masjid Baiturrahman maupun rumah adat aceh. Jadi di provinsi aceh itu memiliki 13 bahasa dan 8 suku termasuk suku gayo.
Setelah berkeliling di gedung sejarah dan tidak lupa berfoto ria.
tujuan selanjutnya masjid Baiturrahman tidak perlu membuang banyak energi untuk sampai masjid, akhirnya sampai juga, hal yang pertama kita lakukan di masjid ini pastinya sih ibadah ya kan setelah itu kami santai -santai di halaman masjdi dan melihat keindahan Baiturrahman.
(tiba - tiba febri nyeletuk)
"de gak nyangka kok bisa sampai disini"
"hahaha iyaa feb aku aja gak nyangka sama kamu lagi di aceh"
"kemarin lalu barusan kita bedua di bali de terus lanjut ke aceh"
"mungkin gini feb kita waktu di bali kan buat maksiat tuh, berarti waktunya di aceh buat kebaikan feb wkwkwk"
"anjirr de kok pas gitu yah"
"tapi jujur aja sih aku feb, aku aja gak nyangka di aceh. Dulu kita ini apa sih feb cuma anak muda yang berkeliling kota balikpapah eh taunya sudah keliling Sumatera"
"aku sudah 1 tahun tidak pulang ke bpn feb"
"terus kapan kamu pulang de?"
"kayaknya sih mei ini feb"
"saya yakin senyaman - nyamannya kota perantuan pada akhirnya akan terasa juga kangennya kota kelahiran kota yang membesarkan dan suasananya kampung halaman

Telpon berbunyi.
"Halo iya ka, oiyaa ini sekarang saya di masjid Baiturrahman ka. Bisa dijemput kah ka"
"iyaa de, kawan saya sudah mau otw kesana mau jemput kalian berdua"
Masih ingat kan dengan project kami berdua yaitu (FoodNotBoms). Project ini dibantu oleh komunitas earthhour aceh yang dimana komunitas ini bergerak di bidang lingkungan hidup. Kami meminta bantuan dengam komunitas ini agar kegiatan kami berjalan dengan lancar.
Kami dijemput oleh teman - teman dari earthhour di masjid Baiturrahman lalu pergi ke sebuah kedai kopi untuk membicarakan tentang project ini. Setelah berjam - jam membahas project FoodNotBoms ini
akhirnya kami menemukan hari yang tepat dan kampung mana yang cocok buat project ini, selama di banda aceh kami menginap di rumah salah satu anggota earthhour yang bisa dibilang pernah berkililing Indonesia dengan menggunakan motor yang bernama bang amir.
Tiba - tiba ada kawan dari earthhour nyeletuk.
"kan masih ada beberapa hari untuk kegiatan sosial ini, kenapa gak sabang bang"?
"oiyaa kami berdua baru ingat aceh ada sabang, iyaa juga yah mba yauda deh nnti dipikirin dulu mba" ujar saya
"wah iyaa bang sayang banget udah jauh - jauh dari jawa sayang banget kalau gak ke sabang"
"iyaa juga yah feb, gimana"?
"gass de"
Tidak terasa mengobrol dan bercerita kejadian selama perjalanan ke banda aceh membuat kami lupa waktu, dikarenakan malam makin malam akhirnya kami berpisah dengan rombongan earthhour untuk menuju rumah bang amir.
Sesampainya di rumah bang amir kami diberikan sebuah kamar untuk tidur yang bisa dibilang kamar terbaik selama menyusuri Sumatera.
Setelah mandi dan berberes - beres
"de gimana sabang, gas kah" ujar febri
"istirahat aja dulu feb kita berkeliling kota banda aceh aja gimana"
"Yauda besok keliling kota banda aceh aja berarti"
"iyaa feb"
Matikan lampu dan tidurrr
Tunggu Selanjutnya perjalanan ke ujung barat Indonesia yaitu Sabang bakal hadir di blog Sederhana.
Ada satu kejadian yang mungkin menurut kami sangat respect dengan banda aceh ini yaitu, ketika adzan magrib di kedai yang kami datangin ia mematikan lampu dan secara tidak langsung itu menandakan untuk beribadah dan kedai kopi ini juga tidak lupa menyediakan tempat untuk sholat.
Kami sempat ngobrol dengan warga aceh ada pesan yang ingin di sampaikan untuk semua umat beragama.
Jangan lupa untuk beribadah sama tuhan sebab ini hanya dunia saja dan ngapain juga kita saling membenci sesama manusia. - Warga
Salam Damai ✌
Tidak ada komentar:
Posting Komentar