(Riau Part 2) Menyusuri Sumatera
Karena perjalanan saat di provinsi Riau begitu panjang, saya memutuskan untuk membagi cerita dalam dua bagian
untuk pertama kalinya selama berpetualang kami berdua tidur di spbu, bilas muka gosok gigi evaluasi jadi rutinitas tiap pagi untuk kami berdua.
Dede : feb target sampai medan cuma 3 hari aja
Febri : iyaa de, nyampe aja kah ini
Dede : nyampe boy yang penting yakin, ayoo sudah siap"
Kami pun bersiap" untuk melanjutkan perjalanan ke Sumatera Utara terkenal dengan suku bataknya. Jarak Pekanbaru - Medan ialah 629 KM wah gila ini jaraknya hampir sama kayak malang ke jakarta. Kami berdua sudah mempersiapkan hot cream agar tidak pegal saat di jalan seperti yang kami alami sebelumnya saat menuju pekanbaru.
Saat tiba di jalan provinsi antar riau dan medan sebelum lanjut jalan kami menyempatkan singgah ke warung untuk santai sejenak, kali ini kita berdua tidak minum kopi melainkan teh. Setelah Minum teh kami siap" berangkat melanjutkan perjalanan.
Dede : feb bayar
Febri : berapa ini de
Dede : palingan 6 ribu 2 gelas, bu bayar
Ibu : 20 ribu mas
Febri : 1 gelas kah bu
Ibu : ngga mas 2 gelas
Dede : bayar sudah feb
Setelah membayar kami nyeletuk mau naik hj warungnya ini wkwkwk
Febri : de mau naik haji
Dede : ituu sudah wkwkwk, ikhlaskan aja sudah feb ntar itu ada gantinya.
Lanjut berjalan seperti biasa mencari tumpangan, target untuk hari ini ialah sampai kota dumai. Jalan demi jalan kami lewati mencari tumpangan kali ini tidaklah sulit seperti saat menuju riau.
Akhrinya dapat tumpangan sebelum masuk kedalam truck kami berdua dimintai kartu identitas dengan pak supir, setelah melihat ktp kami diizinkan untuk masuk kedalam truck. Sepanjang jalan kami bedua bercerita panjang tentang perjalanan.
Supir : sudah makan
Dede : sudah bang
Febri : belum bang
Supir : jadi yang benar yang mana
Akhirnya supir memutuskan untuk stop di sebuah warung untuk makan dan indahnya lagi kami berdua di bayarin alias free. Setelah makan kami berdua lanjut kembali jalan menggunakan truck, kali ini trucknya stop di alfamidi
Supir : ayoo bang turun
Dede : yauda feb aku turun
Febri : turunn sudah
Saya bersama abangnya memasuki alfamidi dan saya disuruh memilih barang keperluan untuk dijalan. Setelah dari alfamidi kami berdua di belikan rokok wah namanya ini rezeki nomplok buat kami berdua alhamdulillah. Tidak lama berselang kami berpisah dengan abangnya tidak lupa juga kami selfie sebagai bentuk kenang-kenangan.
Disaat seperti ini saya yakin bahwa sesuatu kejadian yang tidak sesuai dengan apa yang diharapkan yauda ikhlaskan aja, ngapain terlalu dipikirin, malahan kalau dipikirin mulu tambah jadi penyakit. Ikhlaskan aja ambil positifnya buang jauh negatifnya.
panasnya Sumatera sudah menjadi kawan dekat, sampai kami memutuskan untuk istirahat di sebuah warung, jadi setiap istirahat kami selalu menyempatkan melihat maps untuk mengetahui seberapa jauh jarak kota yang kami tuju. Setelah beristirahat kali ini tidak terlalu lama untuk mendapatkan tumpangan, truck ini membawa minyak pertamina yang kebetulan truck ini tujuannya dumai. Alhamdulillah akhirnya hari ini sesuai target sampai dumai.
Seperti biasa selfie dengan para supir truck menjadi kegiatan kami sebelum berpisah,
Karena kami berdua percaya bahwa hanya dengan seperti inilah kami bisa membuat kenang - kenangan dengan para supir truck.
Setelah sampai di kawasan dumai kami menyempatkan untuk ke masjid bukan untuk ibadah melainkan hanya untuk numpang buang air kecil (astagfirullah). Setelah berkaca dan berkaca
Dede : feb nampaknya sudah keliatan aku berubah
Febri : iyaa co de
Dede : kamu juga jadi hitamm feb
Febri : kamu juga de
Dede : kompak dulu kitaa
Gapapa boy kita hitam, ini menjadi pengalaman tidak terlupakan boy. Bisa aja nanti kita gak bisa seperti ini lagi atau mungkin bisa seperti ini tapi dengan orang lain dan ini menjadikan perjalanan tidak terlupakan boy.
Dede : Ayoo Lanjutt jalan jadi sedih aku ngomong begini wkwkwk
Febri : bangsatt de
Kami lanjut jalan hari sudah sore tapi kami tetap lanjutkan perjalanan ini sekitar. Sekitar 30 menit berjalan kami mendapatkan tumpangan yang berupa mobil pick up
Supir : naik bang dibelakang
Dede : okee bang
Supir : mau kemana bang
Dede : medan bang
Mobil melesat dengan kencang melewati. Beberapa daerah dan kota tidak terasa matahari pun mulai kembali ketempat tidurnya. Terlihat dari Kejauhan Tugu Besar bertuliskan Selamat Datang Di Provinsi Sumatera Utara.
Dede : boy sampai disumatera utaraa
Febri : iyaa boy, padahal target hari ini cuma sampai dumai... Besok target sampai medan de
Dede : okee feb
Setelah memasuki Sumatera Utara mobil yang kami tumpangi berhenti,Ternyata tidak sampai kota medan gapapa lah setidaknya udah masuk wilayah Sumatera utara. Kami berdua memutuskan untuk tidur di sebuah warung, setelah meminta izin kepada penjaga warung, kami berdua berdiskusi tentang perjalanan ini. Target untuk besok harus sampai Medan, melihat maps jarak tempuh ke kota medan sekitar 350km. Bagi kami 350 / 400 km itu dekat dan bisa kita capai dalam waktu satu hari.
Seorang warga bertanya ke kami berdua
Warga : dari mana bang
Febri : dari jawa bang
Warga : bawa truck bang
Febri : ngga bang, kami numpang dan jalan kaki
Warga : rencana mau kemana bang
Dede : Aceh bang
Warga : wah yang bener aja bang, jauhh itu perlu 1 minggu sampai sana bang
Dede : iyaa bang jauh
Febri : iyaa bang gapapa
Warga : wah gila kau bang
Yap itulah respon warga ada yang mendukung ada juga yang menjatuhkan tapi kami berdua tetap semangat anggap aja yang menjatuhkan itu sebagai acuan bahwa kita ini bisa sampai ujung Sumatera Yaitu aceh
Setelah mengobrol dengan warga kami berdua memutuskan untuk tidur lebih cepat dari sebelumnya mengingat besok adalah perjalanan panjang untuk mencapai Kota Medan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar